Semiotika termasuk dalam perspektif
Interpretif, yang dapat meneropong realitas sosial khususnya peristiwa
komunikasi.
SEMIOTIKA
adalah ilmu tentang tanda-tanda. Studi
tentang tanda dan segala yang berhubungan dengannya, cara berfungsinya, hubungan
dengan tanda-tanda lain, pengiriman dan penerimaan oleh yang menggunakannya.
Semiotika dimaksudkan sebagai ilmu
tanda, ini berarti mempelajari semiotika sama dengan kita mempelajari tentang
berbagai tanda. Cara kita berpakaian, apa yang kita makan dan cara kita
bersosialisasi sebetulnya juga mengkomunikasikan hal-hal mengenai diri kita,
dengan begitu dapat kita pelajari sebagai tanda.
SEMIOTIKA menganggap bahwa fenomena
sosial atau masyarakat dan kebudayaan merupakan tanda-tanda. Semiotika
mempelajari sistem-sistem, aturan-aturan, konvensi-konvensi yang memungkinkan
tanda-tanda tersebut mempunyai arti (Preminger, 2001).
Dalam teks, semiotika mempelajari
fungsi tanda dalam teks, yaitu bagaimana memahami sistem tanda yang ada dalam
teks yang berperan membimbing pembacanya agar bisa menangkap pesan yang
terkandung di dalamnya. Dengan ungkapan lain semiotika berperan untuk melakukan
interogasi terhadap kode-kode yang dipasang oleh penulis agar pembaca bisa
memasuki bilik-bilik makna yang tersimpan dalam sebuah teks.(Hidayat, 1966).
ANALISIS SEMIOTIK
Analisis semiotik berupaya menemukan
makna tanda termasuk hal-hal tersembunyi di balik sebuah tanda (teks, iklan,
berita). Sistem tanda sifatnya amat kontekstual dan bergantung pada pengguna
tanda tersebut.
Pemikiran pengguna tanda merupakan
hasil pengaruh dari berbagai konstruksi sosial, tempat pengguna tanda itu
berada.
Contoh, kita dapat menanyakan:
Mengapa iklan mobil menampilkan model cewek yang duduk di atas mobil ?.
Apa makna sosial lirik lagu ?.
Mengapa berita menggunakan frase/kalimat tertentu ketika menggambarkan
kelompok tertentu ? dan sebagainya.
Menurut Charles S. Peirce (Fiske,
1990), tanda dibedakan atas :
Lambang
Hubungan antara tanda dan acuannya
merupakan hubungan yang sudah terbentuk
secara konvensional. Lambang adalah tanda yang dibentuk karena adanya
konsensus dari pengguna tanda. Warna
merah bagi masyarkat Indonesia adalah lambang berani, di negara lain bisa
saja berbeda.
Ikon
Hubungan antara tanda dan acuannya
berupa hubungan kemiripan. Dengan
demikian ikon adalah bentuk tanda yang dalam berbagai bentuk menyerupai objek
dari tanda tersebut. Patung kuda adalah ikon dari seekor kuda.
Indeks
Hubungan antara tanda dan acuannya
timbul karena ada kedekatan eksistensi.
Jadi indeks adalah suatu tanda yang mempunyai hubungan langsung (kausalitas)
dengan objeknya. Asap merupakan indeks dari adanya api.
UNSUR-UNSUR TANDA
IKON
|
INDEKS
|
SIMBOL
|
· Lukisan
kuda
· Gambar
kuda
· Patung
kuda
· Foto
kuda
· Sketsa
kuda
|
· Suara
kuda
· Suara
langkah2 kuda
· Bau
kuda
· Gerakan
kuda
|
· Diucapkannya
kata kuda
· Makna
gambar kuda
· Makna
gerakan kuda
|
MODEL ANALISIS SEMIOTIK PEIRCE
Ada tiga elemen utama yang disebut
Peirce sebagai segitiga makna atau triangle
meaning (Fiske, 1990):
Tanda
Adalah sesuatu yang berbentuk fisik
yang dapat ditangkap oleh panca indera manusia dan merupakan sesuatu yang merujuk (merepresentasikan) hal lain di
luar tanda itu sendiri. Acuan tanda ini disebut objek.
Acuan tanda (objek)
Adalah konteks sosial yang menjadi
referensi dari tanda atau sesuatu yang dirujuk tanda.
Pengguna tanda (interpretant)
Konsep pemikiran
dari orang menggunakan tanda dan menurunkannya ke suatu makna tertentu atau
makna yang ada dalam benak seseorang tentang objek yang dirujuk sebuah tanda.
Apabila ketiga
elemen tersebut berinteraksi dalam benak seseorang, maka muncullah makna
tentang sesuatu yang diwakili oleh tanda tersebut.
Hal yang dikupas dari teori segitiga adalah persoalan:
Bagaimana makna muncul dari sebuah tanda ketika tanda itu
digunakan orang pada waktu berkomunikasi.
Hubungan
Tanda, Objek dan Interpretan (triangle of
meaning)
Lirik lagu Iwan Fals berjudul
“Bongkar”
Berdasarkan metode semiotika Peirce,
dapat dilakukan analisis yang terlihat pada tabel berikut ini:
Analisis Semiotika terhadap lirik lagu “Bongkar”
Interpretant
|
Objek
|
Tanda
|
Pemikiran seorang Iwan Fals
terhadap kondisi masyarakat Indonesia termasuk di dalamnya proses
pembangunan. Iwan merasa pembangunan yang dilakukan tidak adil, belum membawa
kemakmuran. Kemakmuran dinikmati oleh orang-orang kaya sedangkan masyarakat
miskin sengsara. Pemikiran dan sikap ini tidak terlepas dari latar belakang
iwan yang sejak muda bergaul dengan kesengsaraan rakyat, yaitu saat menjadi
pengamen jalanan.
|
·
Fenomena penggusuran
·
Maraknya demonstrasi
·
Sikap pemerintah yang kurang peduli
·
Tidak berfungsinya wakil rakyat di DPR
|
Lirik lagu ”Bongkar”: Sabar-sabar-sabar dan tunggu, itu jawaban
yang kami terima, ternyata kita harus ke jalan singkirkan karang yang berdiri
menghadang.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar