Keluarga Rasulullah SAW tidak jauh berbeda dengan yang
lain. Beliau menikah dengan Khadijah binti Khuwaylid, seorang saudagar kaya
yang saat itu telah menjadi janda. Rasulullah telah bekerja sebagai manager
ekspedisi perniagaan Khadijah sebelum beliau menikahinya.
Beliau sangat mencintai dan menyayangi Khadijah sampai akhir hayatnya, dan hanya menikah lagi sepeninggal Khadijah. Ada banyak kisah yang menceritakan betapa cinta dan sayangnya Rasulullah SAW kepada istrinya ini.
Beliau sangat mencintai dan menyayangi Khadijah sampai akhir hayatnya, dan hanya menikah lagi sepeninggal Khadijah. Ada banyak kisah yang menceritakan betapa cinta dan sayangnya Rasulullah SAW kepada istrinya ini.
Pernikahan-pernikahan Rasulullah SAW berikutnya
dilatarbelakangi oleh beberapa hal namun tidak ada yang didasarkan pada hawa
nafsu belaka. Berikut ini nama-nama istri Nabi Muhammad Rasulullah SAW menurut
kronologi pernikahan mereka dengan Rasulullah SAW:
1.
Khodijah binti Khuwailid RA.
(556-619 M)
Status ketika menikah: Janda karena
ditinggal wafat oleh 2 suami terdahulu, yaitu Abi Haleh Al Tamimy dan Oteaq
Almakzomy
Periode menikah: Tahun 595M di
Mekkah ketika usia Rasulullah SAW 25 tahun dan Khodijah 40 tahun.
Anak: Dari pernikahannya dengan
Khodijah, Rasulullah SAW memiliki sejumlah anak laki-laki dan perempuan. Akan
tetapi semua anak laki-laki beliau (Al-Qosim dan Abdullah) meninggal. Sedangkan
yang anak-anak perempuan beliau adalah: Zainab, Ruqoyyah, Ummu Kultsum dan
Fatimah.
Fakta penting: Khodijah RA
adalah orang pertama yang mengakui kerasulan suaminya. Rasulullah SAW tidak
menikah dengan wanita lain selama Khodijah masih hidup. Khodijah adalah istri
yang paling dicintai Rasulullah SAW.
2.
Saudah binti Zam’a RA. (596 – 674 M)
Status ketika menikah: Janda dari
Sakran bin ‘Amr bin Abdi Syams yang turut berhijrah ke Habsyah (Abyssinia,
Ethiopia)
Periode menikah: Tahun 631M ketika
Saudah berusia 35 tahun.
Anak: tidak ada.
Fakta penting: Tujuan
Rasulullah SAW menikahinya adalah untuk menyelamatkannya dari kekafiran akibat
menjanda. Keluarga Saudah RA masih kafir dan dipastikan akan mempengaruhi
kembali Saudah jika tidak diselamatkan.
3.
Aisyah binti Abu Bakar RA. (614-678
M)
Status ketika menikah: Gadis. Aisyah
RA berumur antara 6 hingga 9 tahun ketika Rasulullah menikahinya. Tetapi mereka
baru bercampur setelah Aisyah cukup umur.
Periode menikah: bulan Syawal tahun
kesebelas dari kenabian, setahun setelah beliau menikahi Saudah atau dua tahun
dan lima bulan sebelum Hijrah.
Anak: tidak ada.
Fakta penting: Rasulullah
SAW tidak pernah menikahi seorang gadis selain Aisyah. Tujuan Rasulullah SAW
menikahinya adalah untuk mendekatkan hubungan dengan keluarga Abu Bakar (yang
merupakan sahabat utama Rasulullah SAW dan merupakan khalifah pertama setelah
Rasulullah SAW meninggal).
4.
Hafsoh binti Umar bin Khatab RA.
(607-antara 648 dan 665 M)
Status ketika menikah: Janda dari
Khunais bin Hudzaifah yang gugur sebagai syahid dalam Perang Badar.
Periode menikah: tidak lama setelah
Perang Badar usai, tahun ke-3 Hijriyah
Anak: tidak ada.
Fakta penting: Rasulullah
SAW menikahinya untuk menghormati ayah Hafsoh, yaitu Umar bin Khatab RA yang
kelak menjadi khalifah kedua setelah Rasulullah SAW meninggal.
5.
Zainab binti Khuzaimah RA. (595-626
M)
Status ketika
menikah: Janda dari Abdullah bin Jahsi yang gugur sebagai syahid di Perang
Uhud.
Periode menikah: tahun ke-4 Hijriyah
Anak: tidak ada.
Fakta penting: Zainab RA
meninggal dunia 2-3 bulan setelah menikah dengan Rasulullah SAW.
6.
Ummu Salamah Hindun binti Abu
Umayyah RA. (599–683 M)
Status ketika menikah: Janda dari
Abu Salamah dengan meninggalkan 2 anak laki-laki dan 2 anak perempuan.
Periode menikah: bulan Syawal tahun
ke-4 Hijriyah.
Anak: tidak ada.
Fakta penting: Rasulullah
SAW menikahinya dengan tujuan menjaga keluarga dan anak-anak Ummu Salamah.
7.
Zainab binti Jahsyi bin Royab RA.
(588/561 – 641 M)
Status ketika menikah: Janda cerai
dari Zaid bin Haritsah, anak angkat Rasulullah SAW.
Periode menikah: bulan Dzulqoidah
tahun ke-5 Hijriyah.
Anak: tidak ada.
Fakta penting: Zainab
adalah putri bibi Rasulullah SAW. Rasulullah SAW menikahinya atas perintah
Allah SWT (QS: 33:37)
8.
Juwairiyah binti Al-Harits RA.
(605-670 M)
Status ketika menikah: Janda dari
Masafeah Ibn Safuan.
Periode menikah: bulan Sya’ban tahun
ke-6 Hijriyah.
Anak: tidak ada.
Fakta penting: Juwairiyah
RA adalah putri dari al-Harits bin Dhirar, pemimpin Bani Mustalik yang pernah
berkomplot untuk membunuh Rasulullah SAW, namun berhasil ditaklukan. Juwairiyah
kemudian menjadi tawanan perang yang dimiliki oleh Tsabit bin Qais bin Syimas,
kemudian ditebus oleh Rasulullah SAW. Rasulullah SAW kemudian menikahinya untuk
melunakkan hati sukunya kepada Islam.
9.
Ummu Habibah Ramlah binti Abu Sufyan
RA (591-665 M)
Status ketika menikah: Janda dari
Ubaidillah bin Jahsy yang hijrah bersamanya ke Habsyah.
Periode menikah: bulan Muharrom
tahun ke-7 Hijriyah lewat khitbah melalui raja Najasy.
Anak: tidak ada.
Fakta penting: suami Ummu
Habibah pertama (Ubaidillah) tersebut murtad dan menjadi nasrani dan meninggal
di Habsyah. Ummu Habibbah tetap istiqomah terhadap agamanya. Alasan Rasulullah
SAW menikahinya adalah untuk menghibur beliau dan memberikan sosok pengganti
yang lebih baik baginya. Selain itu sebagai penghargaan kepada mereka yang
hijrah ke Habasyah karena mereka sebelumnya telah mengalami siksaan dan tekanan
yang berat di Mekkah.
10.
Shofiyyah binti Huyay bin Akhtob RA.
(628–672 M)
Status ketika menikah: Janda dari
Kinanah, salah seorang tokoh Yahudi yang terbunuh dalam perang Khaibar.
Periode menikah: 628 M, tahun ke-7
Hijriyah.
Anak: tidak ada.
Fakta penting: Shafiyah
adalah istri Rasulullah SAW yang berlatarbelakang etnis Yahudi. Sukunya
diserang karena telah melanggar perjanjian yang sudah mereka sepakati dengan
kaum Muslimin. Shafiyyah termasuk salah seorang tawanan saat itu. Nabi berjanji
menikahinya jika ia masuk Islam. Maka masuklah ia dalam Islam.
11. Maimunah binti Al- Harits RA. (602-
681 M)
Status ketika menikah: Janda dari
Abd al-Rahman bin Abdil-Uzza.
Periode menikah: Dzulqoidah tahun
ke-7 Hijriyah.
Anak: tidak ada.
Fakta penting: Rasulullah
SAW menikahinya sebagai penghormatan bagi keluarganya yang telah saling tolong
menolong dengannya. Maimunah sendirilah yang datang menemui Rasulullah SAW dan
meminta agar menikahinya.
12. Mariah Al-Qibthiyah RA.
Status ketika menikah: Hamba sahaya
Rasulullah SAW sebagai hadiah dari Muqauqis, seorang penguasa Mesir.
Periode menikah: 3 tahun sebelum
Rasulullah SAW wafat.
Anak: Ibrahim (meninggal dunia pada usia 18 bulan).
Demikianlah sekilas mengenai istri-istri Rasulullah
SAW yang luar biasa. Jelaslah bahwa Rasulullah SAW memiliki alasan yang kuat
dalam setiap pernikahannya. Semua dilandasi atas kecintaan pada Allah SWT dan
umatnya. Semoga kita semua terbebas dari pikiran-pikiran buruk dan hasutan kaum
kafir mengenai beliau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar